Tugas V
Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan terhadap
Kinerja Ruas Jalan
PENDAHULUAN
Dalam perancangan,perencanaan
dan penetapan berbagai kebijaksanaan sistem tansportasi, teori pergerakan arus lalulintas memegang peranan yang sangat penting.Kemampuan menampung arus lalulintas sangat bergantung pada keadaan fisik dari jalan tersebut, baik kualitas maupun kuantitasnya serta karakteristik operasional lalulintasnya.Teori pergerakan arus lalulintas ini akan menjelaskan mengenai kualitas dan kuantitas dari arus lalulintas sehingga dapat diterapkan kebijaksanaan atau pemilihan sistem yang paling tepat untuk
menampung lalulintas yang ada. Untuk memenuhi penerapan teori pergerakan lalulintas digunakan metode pendekatan
matematis dan fisis untuk menganalisis gejala yang berlangsung dalam arus
lalulintas. Salah satu cara pendekatan untuk memahami perilaku lalulintastersebut adalah dengan menjabarkannya
dalam bentuk matematis dan grafis.Suatu peningkatan dalam volume lalulintas akan menyebabkan berubahnya
perilaku lalulintas. Secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara volume
dengan kecepatan serta kepadatan. Hubungan antara kecepatan dan arus lalulintas (volume) ini dapat dipakai
sebagai pedoman untuk menentukan nilai matematis dari kapasitas jalan untuk kondisi yang ideal. Hubungan antara kecepatan dan volume lalulintas secara mendasar dapat dinyatakan sebagai berikut: apabila arus lalulintas pada suatu ruas jalan bertambah maka kecepatan pada ruas jalan tersebut akan berkurang.Dengan menggunakan hubungan
antara kecepatan dengan volume lalulintas, maka dapat diketahui
peningkatan arus dan hasil kecepatan kendaraan pada ruas jalan tertentu sampai terjadinya kemacetan pada jalur tersebut.
Hubungan kecepatan dengan volume lalulintas tersebut dapat dipakai sebagai dasar dalam penerapan ‘Manajemen Lalulintas’.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan pengumpulan data hal yang pertama harus dilakukan adalah pemilihan lokasi survei. Pemilihan ini
mempunyai maksud sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan data-data yang tepat untuk analisa lebih lanjut.
2. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginkan.
Dalam melakukan pemilihan lokasi perlu ditinjau beberapa kondisi untuk mendapatkan yang sesuai dengan kriteria
pemilihan lokasi. Adapun kriteria dalam pemilihan lokasi tersebut sebagai berikut:
1. Lokasi survei dilakukan pada
pertengahan ruas jalan yang
menghubungkan dua buah
persimpangan baik dengan lampu pengatur lalulintas maupun tidak.
2. Ruas jalan mempunyai lebar yang seragam. Apabila dijumpai parkir kendaraan ditepi jalan tersebut, maka lebar efektif jalan tersebut adalah lebar jalan yang dapat dilalui arus lalulintas.
3. Kondisi perkerasan jalan dan desain geometrik jalan dalam keadaan baik, artinya jalan rata dan lurus. Ruas jalandiusahakan sesedikit mungkin terjadinya gangguan, baik akibat kendaraan yang ingin memutar, masuk
ke jalur lambat, lampu pengatur
lalulintas dan gangguan dari pejalan kaki yang dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas.
4. Data lokasi survey Jalan Letda Sudjono sebagai berikut: lebar jalan: 15.5 meter; lebar jalan efektif: 8 meter; Panjang jalan yang diamati : 100 meter
Dengan pertimbangan ruas jalan tersebut masih dapat terlihat jelas di kamera dan waktu tempuh kendaraan yang dapat dihitung lebih teliti.
Periode Survey
Untuk mendapatkan hubungan
matematis yang teliti perlu diperhatikan periode survey karena untuk mendapatkan hubungan tersebut memerlukan data volume dan kecepatan
yang bervariasi. Dengan ketentuan diatas maka survey dilakukan selama 4 hari
dalam waktu 8 jam. Dalam mencari hubungan-hubungan seperti telah dijelaskan diatas maka diperlukan data sebagai berikut:
- Data kecepatan sesaat (spot speed) tiap jenis kendaraan
- Data volume tiap jenis kendaraan
Perhitungan Volume Lalulintas
Pengukuran data volume ini
dilakukan secara manual dengan menggunakan counter, tiap lima menit dan untuk tiap jenis kendaraan. Dengan mengalikan faktor SMP (Satuan Mobil
Penumpang) untuk tiap jenis kendaraan dan kemudian menjumlahkannya maka
diperoleh volume total untuk lima menit.Nilai ekivalensi Satuan Mobil Penumpang (SMP) yang dipakai dalam
studi ini adalah:
- Mobil Penumpang = 1.00
- Mikro Bus = 1.40
- Bus = 1.50
- Truk = 2.00
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan mendasar antara
kecepatan dan volume adalah: dengan bertambahnya volume lalulintas maka kecepatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai kepadatan kritis
(volume maksimum) tercapai. Setelah kepadatan kritis tercapai maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang.
Pada gambar 1 dapat dilihat bentuk gambar tersebut adalah klasifikasi normal dan dikatakan sebagai kondisi arus bebas
kondisi mendekati arus tak stabil
SIMPULAN
Hubungan variabel kecepatan (Us), volume lalulintas (Q), dan kepadatan (D) dinyatakan dengan 2 (dua) buah model
yaitu: Greenshields dan Underwood. Dengan mengetahui model ini dapat dilakukan analisis yang lebih mendalam
mengenai karakteristik lalulintas sehingga berbagai macam penanganan masalah
transportasi dapat dilakukukan. Dari hasil analisis kedua model tersebut, model Underwood memberikan tingkat akurasi
terbaik (R2=0.94). Dapat terlihat bahwa hipotesa yang menyatakan jika kepadatan
bertambah maka kecepatan akan menurun telah terbukti dengan model Underwood
mempunyai tingkat akurasi terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
A Wohl, M., and martin, B.V. (1967) Traffic System
Analysis For Engineers and Planner. Mcgraw
Hill, New York.Salter, R.J. (1976) Highway Traffic Analysis and
Design. Mac Millan Press Ltd, London.Pignataro, LJ. (1973) Traffic Engineering Theory
and Practice.Prentice Hall, Inc.
Highway Research Board (1985).Highway Capacity
Manual. National Research Council, Washington DC.
Hoobs, F.D. (1979) Traffic Planning and Engineering Practice, Pergamon Press Ltd.
Breiman, L. (1969) Space-Time Relationship in One way Traffic Flow. Transport Research.
Kinerja Ruas Jalan
PENDAHULUAN
Dalam perancangan,perencanaan
dan penetapan berbagai kebijaksanaan sistem tansportasi, teori pergerakan arus lalulintas memegang peranan yang sangat penting.Kemampuan menampung arus lalulintas sangat bergantung pada keadaan fisik dari jalan tersebut, baik kualitas maupun kuantitasnya serta karakteristik operasional lalulintasnya.Teori pergerakan arus lalulintas ini akan menjelaskan mengenai kualitas dan kuantitas dari arus lalulintas sehingga dapat diterapkan kebijaksanaan atau pemilihan sistem yang paling tepat untuk
menampung lalulintas yang ada. Untuk memenuhi penerapan teori pergerakan lalulintas digunakan metode pendekatan
matematis dan fisis untuk menganalisis gejala yang berlangsung dalam arus
lalulintas. Salah satu cara pendekatan untuk memahami perilaku lalulintastersebut adalah dengan menjabarkannya
dalam bentuk matematis dan grafis.Suatu peningkatan dalam volume lalulintas akan menyebabkan berubahnya
perilaku lalulintas. Secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara volume
dengan kecepatan serta kepadatan. Hubungan antara kecepatan dan arus lalulintas (volume) ini dapat dipakai
sebagai pedoman untuk menentukan nilai matematis dari kapasitas jalan untuk kondisi yang ideal. Hubungan antara kecepatan dan volume lalulintas secara mendasar dapat dinyatakan sebagai berikut: apabila arus lalulintas pada suatu ruas jalan bertambah maka kecepatan pada ruas jalan tersebut akan berkurang.Dengan menggunakan hubungan
antara kecepatan dengan volume lalulintas, maka dapat diketahui
peningkatan arus dan hasil kecepatan kendaraan pada ruas jalan tertentu sampai terjadinya kemacetan pada jalur tersebut.
Hubungan kecepatan dengan volume lalulintas tersebut dapat dipakai sebagai dasar dalam penerapan ‘Manajemen Lalulintas’.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan pengumpulan data hal yang pertama harus dilakukan adalah pemilihan lokasi survei. Pemilihan ini
mempunyai maksud sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan data-data yang tepat untuk analisa lebih lanjut.
2. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginkan.
Dalam melakukan pemilihan lokasi perlu ditinjau beberapa kondisi untuk mendapatkan yang sesuai dengan kriteria
pemilihan lokasi. Adapun kriteria dalam pemilihan lokasi tersebut sebagai berikut:
1. Lokasi survei dilakukan pada
pertengahan ruas jalan yang
menghubungkan dua buah
persimpangan baik dengan lampu pengatur lalulintas maupun tidak.
2. Ruas jalan mempunyai lebar yang seragam. Apabila dijumpai parkir kendaraan ditepi jalan tersebut, maka lebar efektif jalan tersebut adalah lebar jalan yang dapat dilalui arus lalulintas.
3. Kondisi perkerasan jalan dan desain geometrik jalan dalam keadaan baik, artinya jalan rata dan lurus. Ruas jalandiusahakan sesedikit mungkin terjadinya gangguan, baik akibat kendaraan yang ingin memutar, masuk
ke jalur lambat, lampu pengatur
lalulintas dan gangguan dari pejalan kaki yang dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas.
4. Data lokasi survey Jalan Letda Sudjono sebagai berikut: lebar jalan: 15.5 meter; lebar jalan efektif: 8 meter; Panjang jalan yang diamati : 100 meter
Dengan pertimbangan ruas jalan tersebut masih dapat terlihat jelas di kamera dan waktu tempuh kendaraan yang dapat dihitung lebih teliti.
Periode Survey
Untuk mendapatkan hubungan
matematis yang teliti perlu diperhatikan periode survey karena untuk mendapatkan hubungan tersebut memerlukan data volume dan kecepatan
yang bervariasi. Dengan ketentuan diatas maka survey dilakukan selama 4 hari
dalam waktu 8 jam. Dalam mencari hubungan-hubungan seperti telah dijelaskan diatas maka diperlukan data sebagai berikut:
- Data kecepatan sesaat (spot speed) tiap jenis kendaraan
- Data volume tiap jenis kendaraan
Perhitungan Volume Lalulintas
Pengukuran data volume ini
dilakukan secara manual dengan menggunakan counter, tiap lima menit dan untuk tiap jenis kendaraan. Dengan mengalikan faktor SMP (Satuan Mobil
Penumpang) untuk tiap jenis kendaraan dan kemudian menjumlahkannya maka
diperoleh volume total untuk lima menit.Nilai ekivalensi Satuan Mobil Penumpang (SMP) yang dipakai dalam
studi ini adalah:
- Mobil Penumpang = 1.00
- Mikro Bus = 1.40
- Bus = 1.50
- Truk = 2.00
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan mendasar antara
kecepatan dan volume adalah: dengan bertambahnya volume lalulintas maka kecepatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai kepadatan kritis
(volume maksimum) tercapai. Setelah kepadatan kritis tercapai maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang.
Pada gambar 1 dapat dilihat bentuk gambar tersebut adalah klasifikasi normal dan dikatakan sebagai kondisi arus bebas
kondisi mendekati arus tak stabil
SIMPULAN
Hubungan variabel kecepatan (Us), volume lalulintas (Q), dan kepadatan (D) dinyatakan dengan 2 (dua) buah model
yaitu: Greenshields dan Underwood. Dengan mengetahui model ini dapat dilakukan analisis yang lebih mendalam
mengenai karakteristik lalulintas sehingga berbagai macam penanganan masalah
transportasi dapat dilakukukan. Dari hasil analisis kedua model tersebut, model Underwood memberikan tingkat akurasi
terbaik (R2=0.94). Dapat terlihat bahwa hipotesa yang menyatakan jika kepadatan
bertambah maka kecepatan akan menurun telah terbukti dengan model Underwood
mempunyai tingkat akurasi terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
A Wohl, M., and martin, B.V. (1967) Traffic System
Analysis For Engineers and Planner. Mcgraw
Hill, New York.Salter, R.J. (1976) Highway Traffic Analysis and
Design. Mac Millan Press Ltd, London.Pignataro, LJ. (1973) Traffic Engineering Theory
and Practice.Prentice Hall, Inc.
Highway Research Board (1985).Highway Capacity
Manual. National Research Council, Washington DC.
Hoobs, F.D. (1979) Traffic Planning and Engineering Practice, Pergamon Press Ltd.
Breiman, L. (1969) Space-Time Relationship in One way Traffic Flow. Transport Research.
Komentar
Posting Komentar