Tugas X
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
3.1.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan cara tertentu dalam mengungkap dan menelaah permasalahan dengan menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi berdasarkan fakta, sehingga menghasilkan data yang bersifat deskriptif yaitu berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Kemudian dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi melainkan lebih menekankan pada makna (data sebenarnya).
Hal tersebut senada dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono:
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.” (Sugiyono, 2011 : 9).
Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari penelitian kualitatif menurut Arikunto (2002:13) adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai sifat Induktif yaitu mengembangkan konsep yang didasarkan atas data yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya maksudnya desain bersifat tidak kaku sehingga member peluang kepada peneliti untuk menyesuaikan diri dilapangan.
2. Melihat setting dan respon secara keseluruhan dalam hal ini penelitian berinteraksi dengan responden.
3. Memahami responden. Dari tolak ukur pandangan responden sendiri yang di alami oleh peneliti tentang jati diri, interaksi tindakan dan interaksi sosial responden.
4. Menekankan validitas penelitian-penelitian ditekankan pada kemampuan sendiri, penelitian dihadapkan langsung pada responden sehingga peneliti dapat menangkap dengan cermat apa yang diucapkan dan dilakukan oleh responden.
5. Menekankan pada setting alami. Peneliian kualitatif sampai menekankan pada perolehan data asli untuk itu peneliti harus menjaga keaslian kondisi jangan sampai mengubahnya.
6. Mengutamakan proses dari pada hasil. Dianjurkan pada peneliti untuk dapat melakukan pengamatan atau ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan responden agar hasil pengamatannya maksimal.
7. Menggunakan non-probabillity sampling. Karena peneliti tidak bermaksud menarik secara umum atas hasil yang diperoleh tetapi menelusurinya secara mendalam.
8. Peneliti sebagai instrumen. Maksudnya peneliti harus memiliki daya respon yang tinggi dan mampu menyesuaikan diri mengikuti kondisi lapangan.
9. Mengajukan penggunaan triangulasi. Yaitu memilih informasi yang diperoleh dari sumber sehingga data yang absah saja yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian.
Menguntungkan diri pada teknik dasar studi lapangan. Kebenaran hanya diperoleh hanya dari lapangan yaitu dengan meneropong dan menganalisis lingkungan dengan cermat.
Pada dasarnya landasan teoritis dalam penelitian kualitatif bertumpu secara mendasar pada Fenomenologi, menurut Edmund Husserl dalam buku yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif yang dikarang oleh Moleong (2004:14) bahwa, “Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman subjektif atau suatu kesadaran atau dari prefektif pokok dari seseorang”.
Mencermati definisi – definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif merupakan suatu metode penelitan yang memberikan gambaran alamiah serta uraian yang jelas, sistematis, faktual, dan akurat dalam sebuah penelitian. Kemudian peneliti merupakan instrumen kunci dalam sebuah penelitian yang lebih mengutamakan kualitas data, artinya data yang disajikan berupa dalam bentuk kata atau kalimat tidak menggunakan analisis statistika.
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari bahan bacaan, buku – buku, artikel, karya ilmiah, dan peraturan perundang – undangan atau dokumen lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
2. Studi Lapangan
Dalam sumber pengumpulan data peneliti melakukan studi lapangan di Dinas Perhubungan Kota Bandung, dengan menggunakan teknik pengumpulan sebagai berikut:
a. Observasi
Sugiyono (2007:166) mengatakan bahwa : “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses prngamatan dan ingatan”.
Maka sesuai pendapat tersebut proses Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu di lingkungan Kota Bandung dengan mengamati Implementasi Penggunaan Lahan Parkir di Kota tersebut.
b. Wawancara
“Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)”, (Nazir, 2005 : 193 ).
Mengacu pada pendapat tersebut, maka peneliti secara langsung mewawancarai para narasumber untuk mendapatkan keterangan mengenai data dan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian dan masalah yang akan dibahas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan mengambil dari dokumen – dokumen atau catatan – catatan dalam bentuk apapun yang ada kaitannya dengan penulisan. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Riduwan (2004 : 77) yaitu:
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku – buku yang relevan, peraturan – peraturan, laporan kegiatan, foto – foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.
3.1 Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
3.1.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan cara tertentu dalam mengungkap dan menelaah permasalahan dengan menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi berdasarkan fakta, sehingga menghasilkan data yang bersifat deskriptif yaitu berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Kemudian dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi melainkan lebih menekankan pada makna (data sebenarnya).
Hal tersebut senada dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono:
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.” (Sugiyono, 2011 : 9).
Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari penelitian kualitatif menurut Arikunto (2002:13) adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai sifat Induktif yaitu mengembangkan konsep yang didasarkan atas data yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya maksudnya desain bersifat tidak kaku sehingga member peluang kepada peneliti untuk menyesuaikan diri dilapangan.
2. Melihat setting dan respon secara keseluruhan dalam hal ini penelitian berinteraksi dengan responden.
3. Memahami responden. Dari tolak ukur pandangan responden sendiri yang di alami oleh peneliti tentang jati diri, interaksi tindakan dan interaksi sosial responden.
4. Menekankan validitas penelitian-penelitian ditekankan pada kemampuan sendiri, penelitian dihadapkan langsung pada responden sehingga peneliti dapat menangkap dengan cermat apa yang diucapkan dan dilakukan oleh responden.
5. Menekankan pada setting alami. Peneliian kualitatif sampai menekankan pada perolehan data asli untuk itu peneliti harus menjaga keaslian kondisi jangan sampai mengubahnya.
6. Mengutamakan proses dari pada hasil. Dianjurkan pada peneliti untuk dapat melakukan pengamatan atau ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan responden agar hasil pengamatannya maksimal.
7. Menggunakan non-probabillity sampling. Karena peneliti tidak bermaksud menarik secara umum atas hasil yang diperoleh tetapi menelusurinya secara mendalam.
8. Peneliti sebagai instrumen. Maksudnya peneliti harus memiliki daya respon yang tinggi dan mampu menyesuaikan diri mengikuti kondisi lapangan.
9. Mengajukan penggunaan triangulasi. Yaitu memilih informasi yang diperoleh dari sumber sehingga data yang absah saja yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian.
Menguntungkan diri pada teknik dasar studi lapangan. Kebenaran hanya diperoleh hanya dari lapangan yaitu dengan meneropong dan menganalisis lingkungan dengan cermat.
Pada dasarnya landasan teoritis dalam penelitian kualitatif bertumpu secara mendasar pada Fenomenologi, menurut Edmund Husserl dalam buku yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif yang dikarang oleh Moleong (2004:14) bahwa, “Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman subjektif atau suatu kesadaran atau dari prefektif pokok dari seseorang”.
Mencermati definisi – definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif merupakan suatu metode penelitan yang memberikan gambaran alamiah serta uraian yang jelas, sistematis, faktual, dan akurat dalam sebuah penelitian. Kemudian peneliti merupakan instrumen kunci dalam sebuah penelitian yang lebih mengutamakan kualitas data, artinya data yang disajikan berupa dalam bentuk kata atau kalimat tidak menggunakan analisis statistika.
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari bahan bacaan, buku – buku, artikel, karya ilmiah, dan peraturan perundang – undangan atau dokumen lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
2. Studi Lapangan
Dalam sumber pengumpulan data peneliti melakukan studi lapangan di Dinas Perhubungan Kota Bandung, dengan menggunakan teknik pengumpulan sebagai berikut:
a. Observasi
Sugiyono (2007:166) mengatakan bahwa : “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses prngamatan dan ingatan”.
Maka sesuai pendapat tersebut proses Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu di lingkungan Kota Bandung dengan mengamati Implementasi Penggunaan Lahan Parkir di Kota tersebut.
b. Wawancara
“Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)”, (Nazir, 2005 : 193 ).
Mengacu pada pendapat tersebut, maka peneliti secara langsung mewawancarai para narasumber untuk mendapatkan keterangan mengenai data dan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian dan masalah yang akan dibahas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan mengambil dari dokumen – dokumen atau catatan – catatan dalam bentuk apapun yang ada kaitannya dengan penulisan. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Riduwan (2004 : 77) yaitu:
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku – buku yang relevan, peraturan – peraturan, laporan kegiatan, foto – foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian.
3.1.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang sesuai dengan penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menurut Suyanto (2005 : 183) dapat diartikan sebagai berikut: “Penelitian Kualitatif adalah strategi penyelidikan yang naturalistis dan induktif dalam mendekati suatu suasana (setting) tanpa hipotesis – hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Teori muncul dari pengalaman kerja lapangan dan berakar (grounded) dalam data”
Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian dalam mendekati suatu suasana tanpa menggunakan hipotesis – hipotesi yang telah ditentukan sebelumnya, dikarenakan muncul dari pengalaman kerja lapangan dan berakar dalam data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan ini ada 3 (tiga) teknik yang dikutip dari Sugiyono (2007:92 – 99), yaitu sebagai berikut:
1. Data Reduction (reduksi data), yaitu bagian dari proses analisa dengan bentuk analisis untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sehingga dapat disimpulkan.
2. Data Display (penyajian data), yaitu susunan informasi yang memungkinkan dapat ditariknya suatu kesimpulan, sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.
3. Conclusion Verification (penarikan kesimpulan), yaitu suatu kesimpulan yang diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, dengan meninjau kembali secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih cepat.
Dari pengertian di atas Peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam penelitian-penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang timbul. Dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga sebaliknya, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat semantara dan akan berkembang setelah Penulis berada di lapangan.
Komentar
Posting Komentar