Tugas IV
KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI SEPANJANG PINGGIRAN KOTA
PONTIANAK TANPA MEDIAN JALAN
( JALAN SUNGAI RAYA DALAM )
Hendri januardi1), Komala Erwan2), dan Siti Nurlaily Kadarini2)
azzahrajulianti21@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Ruas jalan Sui.Raya Dalam pada saat ini dapat dilihat sudah mengalami peningkatan
yang sangat pesat dalam penggunaan fungsi operasionalnya. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya aktifitas penduduk tentu
menjadi dasar meningkatnya aktifitas lalu lintas, hal ini tentu menyebabkan kemampuan
jalan dalam menampung aktifitas lalu lintas di
jalan tersebut menjadi berkurang. Meskipun sebagian kendaraan sudah menggunakan jalur baru yang sedang dalam pengerjaan, namun kemacetan dan meningkatknya volume lalu lintas masih tampak pada ruas jalan yang ditinjau, maka
dari itu sangat diperlukan secepatnya penyelesaian untuk masalah tersebut. Ruas jalan Sui.Raya Dalam pada saat ini dapat dilihat sudah mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam penggunaan fungsi
operasionalnya. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya aktifitas penduduk tentu
menjadi dasar meningkatnya aktifitas lalu lintas, hal ini tentu menyebabkan kemampuan jalan dalam menampung aktifitas lalu lintas di alan tersebut menjadi berkurang. Meskipun sebagian kendaraan sudah menggunakan jalur baru yang sedang dalam pengerjaan, namun kemacetan dan meningkatknya volume lalu lintas masih tampak pada ruas
jalan yang ditinjau, maka dari itu sangat diperlukan secepatnya penyelesaian untuk masalah tersebut. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah Meninjau dan menganalisis
karakteristik lalu lintas jalan pinggiran kota(Jln.Sui.Raya Dalam) yang meliputi :
a. Arus (Flow) adalah jumlah
kendaraan yang melintas suatu
titik pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu dengan
membedakan arah dan lajur.
Satuan arus adalah kendaraan/waktu atau smp/waktu
b. Kecepatan (Speed) adalah jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan pada suatu ruas jalan persatuan waktu.Untuk
Mengetahui kebijakan-kebijakan
manajemen transportasi yang
dapat direkomendasikan untuk
mengatasi kemacetan di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan.
c. Kepadatan (Density) adalah
Jumlah kendaraan per satuan
panjang jalan pada suatu waktu
tertentu. Pembatasan masalah didalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan data primer
berupa survei lalu lintas, pada
waktu teknik pelaksanaannya
yang di tentukan kemudian.
b. Data lalu lintas untuk analisa
karakteristik lalu lintas jalan
Sungai Raya Dalam
berdasarkan survei yang
dilakukan pada jam-jam
sibuk. ( Jum’at ,Sabtu,
Minggu dan Senin di mulai
pukul 6:30 sampai dengan
pukul 20:00).
c. Cara menganalisis
menggunakan pedoman
standar Manual Kapasitas
Jalan Indonesia 1997.
d. Tidak menghitung struktur
dan biaya.
2.2 Konsep Kapasitas
Tujuan utama dalam analisa Jalan dapat diinterprestasikan adanya suatu hubungan antara satu tempat dengan tempat lainnya yang biasa ditunjukkan
oleh pergerakan yang berkaitan antara satu dengan lainnya, baik itu berupa barang, kendaraan maupun manusia. jika dihubungkan dengan perkembangan daerah, berkembangnya suatu daerah
ditentukan tingkat sosial ekonomi daerah tersebut. Sedangkan tingkat sosial
ekonomi ditentukan oleh perkembangan sektor-sektor yang membentuknya.
tingkat fungsional sasaran jaringan jalan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya arus lalu lintas yang melalui jaringan jalan tersebut. Analisa kapasitas sendiri merupakan suatu rangkaian prosedur yang
dipakai untuk memperkirakan
kemampuan daya tampung suatu ruas jalan terhadap arus lalu lintas dalam suatu batasan kondisi operasional tertentu.
Analisa ini dapat diterapkan pada fasilitas jalan yang sudah ada untuk tujuan pengembangan. Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 adalah sebagai Keterangan :
a. Kendaraan Ringan (Light Vehicle(LV))
b. Kendaraan Berat (Heavy Vehicle(HV)
c. Kendaraan Ringan (Light Vehicle(LV))
d. Kendaraan Ringan (Light Vehicle(LV))
e. Kendaraan Berat (Heavy Vehicle(HV))
f. Sepeda Motor (Motor Cycle(MC))
g. Kendaraan tak bermotor
(Unmotorized (UM))
2.3 Arus Lalu Lintas
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997:1-7) menyatakan bahwa, “Arus lalu lintas (Q) adalah jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada jalur persatuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam (Qkend), smp/jam (Qsmp) atau Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan.
2.4 Hambatan Samping
Banyaknya aktivitas samping jalan di Indonesia sering menimbulkan konflik, kadang-kadang besar pengaruhnya terhadap arus lalu lintas. Hambatan samping yang
terutama berpengaruh pada kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah sebagai berikut:
a. Pejalan kaki,
b. Angkutan umum dan kendaraan yang berhenti,
c. Kendaraan lambat,
d. Kendaraan yang masuk dan keluar dari lahan disamping jalan,
e. Pedagang kaki lima.
2.5 Faktor Konversi
Lalu lintas yang ada pada suatu arus jalan pada kenyataannya tidaklah homogen, untuk memudahkan dalam analisa
perhitungan dan untuk keseragaman, jenis kendaraan dikonversikan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan. Nilai konversi ini di sebut ekivalensi mobil penumpang ( emp ), nilai emp untuk mobil penumpang atau kendaraan ringan = 1. Dari
banyaknya jenis kendaraan dari sepeda motor sampai dengan kendaraan berat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu
kendaraan berat ( Heavy Vehicle ), kendaraan ringan ( Light Vehicle ) dan sepeda motor ( Motor cycle).
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian dibuat sebagai
rancangan garis besar dengan detailnya untuk melakukan survey penelitian.. Dalam mencapai parameter-parameter dari hasil akhir yang diharapkan, ditentukan terlebih dahulu rencana pengerjaan secara tertata sebagai acuan
pengerjaan penelitian. Secara umum,langkah langkah pengerjaan tugas akhir ini adalah:
hipotesa masalah dan penetapan objek penelitian,pembatasan lokasi dan studi penelitian, pengumpulan data, serta analisis data.
3.1 Hipotesa Masalah dan Objek
PenelitanMasalah awal yang diambil merupakan hipotesa penelitian terhadap ruas jalan yang menjadi lokasi penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi hipotesa awal adalah Volume kendaraan dan arus lalu lintas. Objek penelitian, sesuai
dengan judul penelitian adalah jalan Sungai Raya Dalam, yang merupakan salah satu jalan
pinggiran kota Pontianak.
3.2 Pembatasan Lokasi dan Studi
Penelitian Untuk mempersempit kajian studi, penulis melakukan batasan penelitian. yaitu
Dengan mengambil batasan kajian ruas jalan sebagai titik pengambilan data sepanjang 100 meter yang terbagi antara titik A dan B.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang
diperoleh dari survey langsung di lokasi (Ruas Jalan Perintis Kemerdekaan), Data-data primer tersebut berupa data geometrikjalan, dan kondisi volume lalu lintas antara
lain :
a. Data Geometrik Jalan
b. Data Volume Lalu Lintas
c. Survey Perhitungan Lalu
Lintas Setiap Jenis Kendaraan
(Traffic Counting/TC).
d. Data Hambatan Samping
e. Data Kecepatan
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan gambaran umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek dari penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari instansi ataupun kantor yang terkait, dalam hal ini yaitu :
a. Data Jumlah Penduduk
b. Denah Lokasi Penelitian
3.3.3 Analisis Data
Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan performa dari ruas jalan dalam melayani lalu lintas yang ada,
meliputi :
Analisis kinerja ruas jalan, meliputi :
a. Kecepatan Arus Bebas
b. Kapasitas Jalan
c. Kecepatan Tempuh
Adapun Rumus – rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut :
a. Kecepatan Arus Bebas
FV = (FV0 + FVw) x FFVsf x FFVcs
b. Kapasitas JalanDalam MKJI (1997), kapasitas ruas jalan dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut ini :
C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs
4. KESIMPULAN
Jalan sungai raya dalam merupakan jalan yang masuk dalam kriteria jalan kolektor,dikarenakan jalan tersebut memiliki ciri ciri dengan jarak perjalanan sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan kemudian jumlah jalan masuk dibatasi. Dan diketahui pada kenyataan nya bahwa jalan tersebut tidak memiliki median sebagai batas atau pembagi
antar lajur satu dengan yang lainya. Jalan Sungai Raya Dalam melayani lalu – lintas dua arah, lalu lintas regional dan lalu – lintas lokal dengan jenis kendaraan seperti : kendaraan
berat (heavy vehicle), kendaraan ringan (light vehicle), kendaraan bermotor (motor cycle) dan
kendaraan tak bermotor (unmotorized). Hasil
analisa karakteristik adalah sebagai berikut :
a. Dari tinjauan berdasarkan kecepatan dan kerapatan optimum, analisa dengan menggunakan metode
lapangan berdasarkan MKJI-1997 berdasarkan hasil analisis karakteristik lalu – lintasnya diperoleh Kapasitas ruas jalan sungai raya dalam kota pontianak berdasarkan hasil hitungan menurut MKJI-97 adalah = 2324,189 smp/jam.
b. Besarnya penyesuaian untuk kapasitas ruas Jalan Sungai Raya Dalam Pontianak terletak di dalam kategori kota besar antara 1,08 – 1,99 berdasarkan nilai faktor penyesuaian kota ( Fcs ) menurut MKJI-1997.
DAFTAR PUSTAKA
Almaut, Edo Novaldi, (2016). Analisa Kapasitas dan Tingkat Kinerja Ruas Jalan Perintis
Kemerdekaan Pontianak. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.
Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. 2014. Seri Publikasi Hasil Sensus Penduduk
2014. Pontianak: Badan Pusat StatistikKota Pontianak.
Hobbs, F.D (1995), Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, Gajahmada University Press.Departemen, P. U., dan Bina Karya, P. T.,(Persero). 1997. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI). Indonesia: Departemen PU. Dirjen Bina Marga.Djumari, (2003), Analisis Karakteristik Lalu Lintas Ruas Jalan , Tesis , Universitas
Diponegoro Semarang.
Morlok, Edward K (1984), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga.
Wells, G.R. 1985. Rekayasa Lalu Lintas. Diterjemahkan oleh SuwardjokoWarpani. Jakarta: Bharatara Karya Aksara.
Komentar
Posting Komentar